Selasa, 23 April 2013

Puisi : Cagak Lima

                                                                     Cagak Lima

Lima tiang menjulang menyunggih bulan mati
seperti jemari pendoa dalam samar dan benderang
lantainya bintang-bintang susun menghadap langit susun
mohonkan ampun dan petunjuk bagi musafir
para penyair dan pemikir di sanalah rumahnya -wahyu diturunkan di separuh-sepertiga malam
puisi abadi, kisah-kisah tragis dan siluman, melodi luka dan perjuangan menyumbar
melayang bergulungan menggema mengitarinya
bagai ritus drama peziarah
: datang mengenang khusuk dan tunduk lalu kembali pulang

lima tiang yang menjulang ke langit susun
yang alasnya bintang-bintang susun -kuil istirah bagi yang sebatang kara
rebah jadi kisah
sanggupkah kau bangun lagi di hatimu?



Surabaya, gerbang kepergian 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar