Minggu, 17 Januari 2016

Puisi sidang para penyair

Sidang para penyair

para penyair dunia berkumpul, di gedung teater eksklusif
berbincang perihal puisi, hidup mereka sendiri
what is poetry?

jebakan! ini adalah jebakan, kata salah seorang penyair
merumuskan puisi itu sama halnya dengan membunuhnya, maka biarlah ia melompat-lompat dari jiwamu, berterbangan di angkasa hingga menemui dirinya sendiri yang tak seorang pun dapat mengenali, hanya merasakan.
seperti udara yang menjeratmu, membuatmu takut hingga sekujur tubuhmu menggigil dan menjadi hangat
seperti diriku, kata penyair lain, yang tak dapat melihat diriku sendiri, dan ketika berpindah arah, tak lagi kulihat diriku di tempat semula.
aku dapat berlari, menukik dan terhuyung, namun mataku tak sampai-sampai merekamnya. maka puisi adalah diriku, manusia, lalu  apa kau masih belum juga mengenalnya?
pendidikan formal telah mengkerdilkan puisi, jawab penyair lain.
jadi mari mengais-mengais fungsi puisi saja!
dikatakan, puisi dapat mencegah manusia dari kebinatangan, melawan penjajah, memerdekakan yang tertindas, melahirkan damai di bumi, menjadi cahaya di gelap-gelap jiwa dan fikiran. dengan puisi manusia mendapatkan dirinya yang utuh, sebab jiwanya terjaga, dan akalnya  waspada.
filsafat dan agama pun membutuhkan puisi, sebab itu puisi adalah agung. satu dari sekian mukjizat yang diberi tuhan pada manusia pilihan

dan penyair-penyair dunia itu bersilat-puisi bak  alim saleh dan pendeta dengan kitab puisinya.
setelahnya seseorang bertanya : apakah kalian dapat berkisah padaku bagaimana puisi-puisi itu kalian lahirkan, siapa tahu diri ini dapat menjadi bagian dari misi perjuangan?
wani piro?! ada uang ada pengetahuan! balas mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar