Minggu, 17 Januari 2016

Puisi sarare ra ra ra

Sarare ra ra ra


Genderang puja-puji bertabuhan dari ruang sunyi; mengerahkan kekuatan lain yang lebih kuat dari bentuk-bentuk yang terlihat,  menggempur yang resah, menerangi yang gelap, menjemput yang lumpuh dan sekarat, kembali pada yang kekal, pada yang menggenggam, yang padanya semua berpulang.

Sarare ra ra ra, sarare ra ra ra.
Kami menujumu, wahai yang hidup. 
Kami yang berjatuhan dari pohon-pohon terlarang, seperti buah-buah api yang mungil namun membakar.

Sarare ra ra ra, sara re ra ra ra.
hanya ini milik kami: lidah-lidah terpotong, kaki dan tangan terpasung, air mata tak dapat lagi dipercaya, sebab tubuh tak lagi diri, melainkan batang-batang padi yang senantiasa dianyam jadi orang-orangan -tempat lelembut memainkan bayang-bayang keresahan.

Sarare ra re ra ra
hanya ini doa kami, dan hanya engkau zat yang maha mendengar lagi maha tahu.




Jogja, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar