Syair bambu runcing
kuusir segala ketakutan yang membakar kotaku
: jiwa yang tak berbendera
dengan keharuman yang semerbak di pucuknya, Malik, segera kusucikan mayatku yang tak kau cintai
jawablah
jawablah sebagaimana engkau menjawab kekasih-kekasihmu dengan bahtera yang melayari banjir; suara yang mendzikirkan burung dan daunan; serta kalimat-kalimat agung yang senantiasa berdengung
syair-syairku bambu runcing di lembah-lembah cadas -tempatku terlempar dan mengenalmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar